[Book Review] Momwriter’s Diary: Tips Attitude Penulis Profesional. Cause every Mom can be a Writer.

Foto milik Octaviani.
Judul: Momwriter's Diary.
Penulis : Dian Kristiani.
Penyunting : Marina Ariyani.
Ilustrasi cover dan komik : Indra Bayu.
Penerbit : PT.Bhuana Ilmu Populer.
Tahun terbit : 2013.
Halaman : 139 halaman.
ISBN : 978-602-249-618-2.
Sekiranya ini bacaan ibu-ibu. Ibu-ibu writer’s wannabe yang bingung mau memulai dari mana. Ibu-ibu yang sedang berusaha memantapkan diri terjun di dunia penulisan. Ibu-ibu yang sedang memosisikan dirinya di dunia penulisan yang baru ditekuninya. Tidak terkecuali ibu-ibu yang sedang galau menentukan arah masa depan profesi menulisnya. Semuanya terangkum dalam buku Momwriter’s Diary ini.
 
Dian Kristiani mengawali bukunya dengan tips pertama bagaimana merintis jalan menjadi penulis. Kepercayaan diri sangat penting untuk mengawalinya. Dunia penulisan merupakan dunia yang dinamis. Tidak ada jaminan bahwa karya seorang penulis produktif atau penulis kesohor akan selalu layak diterbitkan. Naskah yang bagus, menjadi saringan pertama. Maka, sebagai penulis pemula, yang kita perlukan adalah naskah yang bagus, untuk mengetuk hati seorang editor. As simple as that.
 
Tidak hanya tips mengawali ‘karir’ menulis, Dian Kristiani juga berbagi bekal berharga bagaimana menjaga attitude di dunia penulisan. Membacanya, saya jadi sadar bahwa penulis adalah profesional. Bila ingin diakui, maka bersikaplah profesional ibarat di dunia kerja. Tentu kita tidak ingin dikenal sebagai penulis kepo dan beraura negatif yang kerjanya misuh-misuh dan buat rusuh, apalagi di sosial media. Ouch! Status lebay, galau dan suudzon yang kita pajang di sosial media itu, percayalah, 20% pembacanya tidak peduli. Dan sisanya, menertawakannya (halaman 33).
 
Jadi, bagaimana bersikap profesional? Katanya mau jadi momwriter! Tekad yang kuat dalam diri, dibuktikan dengan manajemen waktu yang tepat untuk mewujudkan tekad tersebut. Katanya mau jadi penulis, tapi bolak-balik beralasan tidak punya waktu menulis, ah ya ke laut saja sana! (eh kok saya jadi ikutan emosi gini ya). Kenali potensi diri dan bidik secara serius media maupun genre penulisan yang dituju. Selanjutnya, modal dong! Membidik media tertentu, baca majalahnya, baca korannya, kenali gaya penulisan dan sasaran pembacanya. Membidik penerbit tertentu, baca buku-buku hasil terbitannya, rajin-rajin buka websitenya. Untuk tujuan mengenali sasaran karya kita, kepo sangat sah dilakukan. Selanjutnya, tulis, kirim, lupakan, tulis, kirim, lupakan, demikian seterusnya sambil terus buka mata pasang telinga dengan update terbaru (halaman 44 – 48).
 
Tidak ketinggalan, Dian Kristiani juga memberikan tips jitu bagi penulis lama yang tidak sedikit karyanya sudah menghiasi media nasional. Posisikan diri ibarat anak TK, sehingga keinginan untuk terus belajar akan terus tumbuh (halaman 50). Tidak perlu gengsi mengikuti workshop penulisan karena ada beberapa hal yang memang harus kita pelajari selain bakat alam sebagai penulis (jika memang punya bakat alam seperti mbak Dian!). Pengalaman pribadi membuktikan. Setelah nyaman di dunia penulisan buku anak, Dian Kristiani tergerak untuk meng-update skill dengan mencoba genre lain yaitu penulisan novel. Workshop penulisan diikutinya demi mempelajari skill baru menulis novel anak. Hasilnya tidak tanggung-tanggung, dirinya berhasil menulis novel remaja LUPITA, Lu Pikir Gua Pengemis Cinta. Bahkan kabar terbaru, novel itu akan diangkat ke layar lebar tahun 2015 nanti! :)
 
Banyak tips lainnya yang diambil berdasarkan pengalaman pribadi. Dari mulai memilih penerbit atau agensi (halaman 16), kontrak royalti atau jual putus (halaman 22), menulis dongeng binatang (halaman 62), membuat kumpulan cerita (halaman 68), mengirimkan pictorial book (halaman 81), membuat portofolio penulis (halaman 76), hingga membuat sinopsis (halaman 99). Dan tidak ketinggalan tips bagaimana kita bersikap dalam menghadapi penerbit yang suka menebar harapan palsu (halaman 105). Sekali lagi, bersikap profesional.
 
Kakak dan Adek menikmati
komik Momwriter's Diary
 
Selain tips istimewa professional attitude, ada yang tidak kalah menarik dari buku ini. Dan ini, tidak hanya ibu-ibu, bahkan anak-anak pun menyukainya. Komik! Ya, komik tentang keseharian Dian Kristiani sebagai ibu menghiasi buku ini. Sebagai ibu, bukan sebagai penulis. Melihat cover bukunya yang menggoda, putri sulung saya diam-diam membacanya. Perhatiannya langsung tertuju pada halaman-halaman komiknya. Komik berjudul Alasan tentang kebersihan rumah membuatnya terkekeh, teringat rumah kami yang lama tidak tersentuh bantuan asisten. Dan yang paling membuatnya terbahak adalah komik Foto-foto. Misteri di manakah gerangan foto-foto bersama Shrek di Universal Studio? Hahaha…  
 
Dari berbagai tips yang disampaikan dengan gaya santai dan to the point, saya paling tersentuh dengan tips Dian Kristiani yang satu ini. Jangan jadi penulis jumawa yang sulit menerima kritik dan jadilah penulis dengan pribadi menyenangkan. Yup, cause every Mom can be a writer. And if you wanna be professional, then act like one!   
 
Catatan: Review ini berhasil menjadi salah satu dari 3 review yang mendapat reward dari penerbit. Hadiahnya, more books! :)

First published 28/9/2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar