[Bookish] Perpustakaan Kecamatan Larangan

Aqeela menelusuri rak buku
Perpustakaan Kecamatan Larangan
Rumah saya hanya berjarak sekitar 300 meter dari Kantor Kecamatan Larangan. Baru Jumat malam di pertengahan Maret 2016 itu saya melihat ada Perpustakaan di kompleks kantor tersebut. Dengan perasaan membuncah, saya mengajak Aqeela untuk mengunjungi perpustakaan tersebut keesokan harinya. Aqeela pun mengangguk senang. 

Gedung Perpustakaan Kecamatan Larangan
di Komplek Larangan Indah
Maka Sabtu pagi itu sekitar pukul 10 saya berdua Aqeela jalan menuju Kantor Kecamatan. Gedung perpustakaan terletak di bagian belakang kompleks perkantoran dan berdiri sendiri. Memasuki gedung ada petugas yang berjaga namun tampaknya bukan pustakawan, hanya sekedar penjaga gedung. Namun dia menyambut ramah dan mempersilahkan kami ke naik ke lantai dua. Gedungnya baru, namun terlihat berdebu karena jarang dibersihkan. Saya lirik Aqeela, sejauh ini tampaknya dia tidak merasa terganggu, justru menaiki tangga dengan bersemangat.  

Ruang Perpustakaan Kecamatan Larangan
Tiba di lantai dua, tampak sebuah meja besar terbuka dengan beberapa kursi dan dua meja belajar tertutup di salah satu sudut. Rak buku berdebu berjejer dengan buku-buku berserakan dan bertumpuk tidak beraturan. Aqeela masih berusaha terlihat antusias dan menelusuri rak demi rak.       
Koleksi bukunya lumayan. Selalu menarik menelusuri koleksi buku di suatu perpustakaan, namun karena berdebu, menjadi kurang nyaman. Untung ada buku pengetahuan anak yang terlihat menarik, isinya menggambarkan bagaimana sistem-sistem dalam tubuh kita bekerja. Mengapa timbul rasa lapar, mengapa kita bersin, cegukan, bisa mendengar, merasakan ngantuk. 

Aqeela terlihat antusias menelusuri isi buku dan menemukan hal menarik dari buku tersebut. Dia pun mengungkapkan keheranannya, mengapa bagian tubuh yang disebut hati, tidak sesuai dengan penggambaran dia selama ini yang biasa menggambar bentuk hati alias love. Ya, karena hati di dalam tubuh kita, dalam bahasa Inggris disebut liver. Sedangkan yang hampir menyerupai bentuk love dalam tubuh manusia tidak lain adalah jantung atau dalam bahasa inggris disebut heart.

Dari penjaga gedung saya mendapat informasi bahwa anak-anak sekolah suka datang dan membaca buku. Itu yang menyebabkan kondisi buku berantakan tidak tertata rapi. Menurutnya juga, siapa pun boleh datang dan meminjam buku selama dua atau tiga hari, tanpa pendaftaran. Yah, mungkin saya perlu meneliti kebenaran informasi tersebut lebih lanjut, ...suatu hari jika Gerakan Gemar Membaca sampai di Kecamatan Tangerang. 

Baca pengalaman saya mengunjungi Gerakan Gemar Membaca di wilayahnya Zumi Zola di sini.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar