[Article] Sukuk Negara for Renewable Energy Infrastructure

Ini artikel akademik perdana. Ini artikel perdana tembus jurnal internasional. Ketika memutuskan beralih profesi - demi kantor yang lebih dekat - maka ternyata muncul berbagai kewajiban tuntutan profesi. Sekedar menulis artikel saja tidak cukup. Apalagi hanya opini. Harus akademik. Harus publikasi. Tembus internasional jadi nilai plus. Maka ini lah hasilnya. International Journal of Energy Economics and Policy edisi Oktober 2017.

Perjalanan menulis artikel ini jadi pengalaman spiritual dan akademik yang berharga. Dipicu dari kegelisahan saya berdasarkan pengalaman di tempat kerja sebelumnya. Dipertemukan dengan kegelisahan mentor yang menjadi co-writer artikel ini berdasarkan pengalamannya di tempat kerja yang lama. Yang pasti, artikel ini hanya permulaan. Untuk menggugah. Perlu dan ingin rasanya jika umur panjang, rejeki disampaikan, dipertemukan dengan mentor, advisor, visioner, thinker, worker, dan dreamer, untuk diteruskan hingga benar-benar berwujud. My heart is always in this world. 

Di bawah ini abstraknya. Selengkapnya dapat dibaca di sini.


The importance of renewable energy development is so imminent. It will benefit the society not only by fulfilling the electricity shortage but also by reducing the amount of pollution. However, the funding of the project is still challenging for the Government. One financing alternative is Sovereign Sukuk (Sukuk Negara). This study investigates the possibilities of Sukuk Negara to finance renewable energy project with the case study of Muara Laboh Geothermal Power Plant. The analysis uses two perspectives including legal aspect and financial aspect. Study literature and interview are used in the legal analysis by exploring specific regulations regarding the Sukuk Negara and interviewing Sukuk administrator and issuer. Secondly, financial analysis using discounted cash flow (DCF), net present value (NPV) and internal rate of return (IRR). The result is Sukuk Negara is feasible as the source of financing Muara Laboh Geothermal Power Project.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar