Being an Introvert

We’re not anti-social; we’re just differently social,” demikian ungkapan Susan Cain, seorang penulis buku terkenal berjudul QUIET: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking.

Are you?

Apakah saya seorang introvert? Setelah beberapa hasil tes yang saya ikuti dalam berbagai macam kesempatan, hasilnya konsisten. Pribadi saya cenderung introvert. Ya saya selalu merasa canggung dalam pertemuan orang tua murid di sekolah anak-anak. Dalam acara ramah tamah saya juga banyak berlindung di balik kerepotan mengurus anak yang masih balita. Di acara kantor saya kerap menyibukkan diri dengan menyeruput kopi dan mencoba berbagai macam hidangan. Dan ada lagi satu ciri yang umum dimilliki seorang introvert menurut berbagai sumber. Mereka dapat tetap merasa nyaman makan sendirian! Saya jadi teringat waktu-waktu saya ‘ngabur’ sebentar untuk menikmati makan siang yang tenang di luar kantor pada jam istirahat, sendiri. Cukup terbilang sering.

So what?

Dapat ditebak, seorang introvert seperti saya akan sangat tidak cocok berprofesi sebagai humas maupun segala aktivitas yang berkaitan dengan itu. Tapi ada saat dimana saya tidak mungkin mengelak bila suatu saat berada pada posisi harus ‘tampil’. Pengalaman saya berikut ini membawa banyak pelajaran bagi saya.

Mewakili institusi.

Awal bulan November ini saya diutus menghadiri suatu konferensi yang diselenggarakan di negara tetangga. Seharusnya saya pergi mendampingi atasan saya, ternyata keberangkatan beliau dibatalkan. Akhirnya saya harus pergi sendiri. Berhasil sampai dengan selamat di negara orang di tempat yang kita tuju itu suatu tantangan tersendiri. Tantangan lainnya adalah bagaimana saya tidak mempermalukan institusi saya dalam konferensi nanti. Walaupun hanya sebagai peserta, tapi forum tersebut juga dimaksudkan sebagai ajang networking perwakilan negara-negara yang hadir. Setidaknya saya harus meninggalkan 'jejak' dalam acara itu. Jejak yang baik tentunya.

Tiba di tempat acara pagi itu, saya langsung memilih tempat duduk dan menunggu acara dimulai. Orang-orang di sekitar saya saling bercakap. Coffee break yang bagi mayoritas peserta merupakan ajang untuk bersosialisasi, saya duduk diam memanfaatkan fasilitas laptop dengan jaringan internet sambil menikmati kopi dan kudapan. Tahukah yang ada di pikiran saya? Saya berharap acara segera dimulai.

Acara dimulai dan keynote speech selalu menarik perhatian saya. Di sana, bila cara penyampaiannya menarik, saya dapat mudah menarik kesimpulan latar belakang dan tujuan acara diselenggarakan. Setidaknya sebagai bekal awal bahan laporan saya nanti. Diskusi panel berlangsung menarik. Materi-materi yang disampaikan memberikan isu hangat dan informasi terkini yang akan sangat bermanfaat bagi rekan-rekan saya di tempat kerja. Pada sesi tanya jawab, saya pun mengajukan pertanyaan. Tidak lupa memperkenalkan diri dan menyebutkan institusi apa yang saya wakili.

Mulai bernapas lega.

Rupanya cukup dengan bertanya. Itu telah menunjukkan kehadiran kita. Refleksi perhatian serta minat pada materi dan acara juga salah satu cara membuat orang menyadari kehadiran kita. Selanjutnya semua mengalir. Pada saat coffee break beberapa rekan dari negara lain menghampiri. Bertukar pengalaman dengan negara lain selalu menyenangkan. Apalagi dengan ruang lingkup minat yang sama, selalu ada bahan yang dapat diperbincangkan.

Konferensi selama satu setengah hari itu berjalan menarik. Tidak seluruh materi dapat saya pahami. Namun bila pun tidak merasa tertarik dengan materinya, selalu menarik memperhatikan kemampuan mereka sebagai pembicara. Ternyata saya mampu melaluinya. Dan sepertinya sih saya tidak melakukan sesuatu yang mempermalukan institusi saya :)

Introvert in google.

Sekembalinya ke kantor, saya baru tergerak mencari informasi mengenai introvert. Dan saya menemukan banyak sekali informasi yang bagus dan bermutu. Sayang sekali tidak terpikirkan sebelum kepergian saya. Berikut beberapa website yang menurut saya sangat menarik.

http://www.lifehack.org. Artikel-artikelnya beragam, mengenai upaya pengembangan diri, hubungan antar manusia, komunikasi, dan lainnya. Tidak hanya bagi introvert, namun cukup banyak artikel mengenai topik ini.

http://www.thepowerofintroverts.com. Merupakan website yang dikelola Susan Cain. Bagaimana mengoptimalkan diri bila kita termasuk introvert. Selain itu ada pula sharing pengalaman dia meniti karir sebagai penulis.

http://anintrovertsguide.wordpress.com. Banyak memuat artikel mengenai bagaimana seorang introvert berteman dan memulai percakapan.

http://introvertspring.com/. Dengan judulnya "Join the quiet introvert revolution", siapa mau bergabung?

Gambar diambil dari sini.

First published 14/11/2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar