Terampil Berbicara di Depan Umum

Gambar dari sini.
Menyaksikan debat capres dan cawapres tahun ini, banyak yang dapat kita pelajari terkait keterampilan berbicara di depan publik. Tidak mudah menyampaikan gagasan, visi dan misi secara lisan dengan efektif. Untuk itu diperlukan keluasan wawasan dan pengalaman serta keahlian menyampaikan pendapat. Bagi seorang calon pemimpin, dibutuhkan kemampuan mengkomunikasikan kerangka berpikir yang komprehensif dan sistematis, serta rencana strategis implementasinya. Tampak sulit. Namun itu semua keahlian yang dapat dilatih sejak kecil.

Sebagai orang tua kita dapat merangsang daya pikir serta melatih anak menyampaikan pikirannya secara lisan dengan efektif. Seringlah mengajaknya diskusi. Pancing dengan kejadian yang dilihat atau dialaminya. Tanyakan pendapatnya. Eksplorasi terus opininya dikaitkan dengan peristiwa lain yang berhubungan. Luruskan bila mulai tidak fokus, namun jangan pernah meremehkan pendapatnya. Dengan terus dibiasakan, tanpa terasa dia akan menemukan dirinya mampu berpikir secara komprehensif dan sistematis. Kepercayaan dirinya pun mulai tumbuh.

Selanjutnya, dorong keberaniannya. Tantang dia untuk berani bertanya pada pelayan di restoran tentang menu andalan atau satpam di mall tentang lokasi kamar kecil. Dorong dia untuk berani bertanya dan menyampaikan pendapatnya pada guru di sekolah. Bila hasilnya kurang memuaskan, ajak dia untuk mengevaluasi, apakah yang dia sampaikan sudah sesuai dengan maksudnya semula.

Tentu, tugas orang tua belum berhenti di sini. Karena terampil berbicara saja tidak cukup. Integritas, keselarasan antara ucapan dan tindakan lebih penting. Tanamkan nilai-nilai ini sejak kecil. Kelak, bangsa ini akan memiliki presiden yang patut dibanggakan.

First published 23/6/2014.
Hasil belajar di Penulis Tangguh. Dikirimkan untuk rubrik di Jawa Pos, namun tidak berjodoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar