Bersama BIMBO di Taman Ismail Marzuki

Indonesia Menyanyi BIMBO, 17 Desember 2015
Setelah bulan September lalu bergaya anak muda nonton konser di lapangan terbuka sampai tengah malam, di akhir tahun 2015 ini akhirnya saya berkesempatan menonton pertunjukan musik di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

Berawal dari mengaktifkan kembali akun twitter saya @dinihari, saya banyak follow media dan tokoh-tokoh inspiratif yang dapat membuat waktu saya berselancar di dunia maya tidak sia-sia. Tidak semua yang serius, ada juga yang di dunia hiburan seperti @101 Jakfm. Tantangannya diambil dari lagu Bimbo "Ada anak bertanya pada Bapaknya...". Kalau jadi anaknya, saya mau tanya apa. Ada tujuh pertanyaan yang saya tweet semua berhubungan dengan lagu Bimbo, walaupun ada yang nyeleneh, seperti, "Tanya, kenapa di tanah kita terjadi bencana, karena om Ebiet belum ketemu jawabnya."

Kamis, 17 Desember 2015 malam itu, bersama tiga tiket konser Bimbo di tangan, saya beserta mama dan adik saya menuju Taman Ismail Marzuki. Ini akan menjadi pengalaman pertama saya memasuki teater legendaris di Taman Ismail Marzuki yang diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin pada tanggal 10 November 1968 lalu. Konser Bimbo akan diadakan di Graha Bhakti Budaya, gedung pertunjukan yang biasa dijadikan tempat pertunjukan musik dan tari dengan kapasitas 800 kursi; 600 kursi di lantai bawah dan 200 kursi di balkon (sumber: Wikipedia).

Pemandangan dari balkon tempat saya duduk
Kami memperoleh kursi di balkon, tepatnya di baris kedua dari belakang. Lantai balkon yang curam mendatangkan sensasi tersendiri. Suasananya mengingatkan saya pada film-film barat yang mengambil setting di gedung teater.
Penampilan Bimbo masih memikat
Lampu dimatikan. Tidak lama terdengar suara emas Sam, Acil dan Jaka, "Aku cinta, kamu cinta, semua cinta, buatan Inndonesiaaa..." Siapa yang pernah mengalami masa 80-an tidak akan lupa lagu itu. Lagu yang mengiringi salah satu acara TVRI saat itu.

Lagu berikutnya langsung membuat saya merinding. Diiringi orkestra yang dipimpin Purwacaraka, suara Sam, Acil, dan Jaka yang khas membuat suasana terasa magis.

Meskipun kau tersenyum
Namun orang pun tau
Apa isi hatimu
Tatkala kau lagukan
Lagumu lagu sendu
Perjalanan hidupmu
Ditinggal kekasihmu    

Bagi banyak orang, Bimbo telah mengiringi dan menginspirasi perjalanan hidup mereka, tidak terkecuali Presiden Habibie yang sempat tinggal di Bandung dan bertemu (Almh) Ibu Ainun di kota itu. Bagi saya, merupakan kebahagiaan tersendiri dapat membawa serta Mama menonton penampilan idolanya di teater berkelas seperti di Taman Ismail Marzuki. Walaupun Bimbo hanya muncul di awal, sedikit di tengah, dan di akhir konser, namun performanya masih memikat. Konser malam itu merupakan refleksi Bimbo yang telah 50 tahun berkarya. Dalam rentang waktu yang lama itu mereka tetap istiqomah dan berhasil mengembangkan kreativitas serta menjaga nama baik mereka. Akan berada di manakah saya nanti ketika seusia Bimbo saat ini?

2 komentar:

  1. I love Bimbo! Iin Parlina itu bukan membernya ya din?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iin Parlina itu si bungsunya, I, adeknya Sam, Jaka, Acil :)

      Hapus